Wednesday, November 5, 2008

Manusia : Peranan dan Tanggungjawab

Manusia :
Peranan dan Tanggung Jawab

Maka apakah kamu mengira,
bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja),
dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?
(QS. 23:115)

Manusia sebagai makhluk yang memiliki sifat khas memiliki kesadaran akan diri sendiri, dan selalu mencari jati diri. Manusia akan selalu bertanya :
- Siapakah saya ?
- Dari mana saya berasal ?
- Untuk apa saya hidup?
- Bagaimana saya harus menjalani hidup?
- Adakah hidup ini hanya sekali? Adakah hidup yang kekal ?
- Bagaimana supaya hidup bahagia? Apa itu bahagia ?

Al-Quran sebagai cahaya (nur) dan petunjuk bagi manusia dari Allah SWT memberi jawaban yang pasti terhadap pertanyaan di atas.
Berikut keterangan ringkas dari Al-Quran :

  1. Manusia adalah makhluk/ciptaan Allah (2: 21)
    Manusia adalah bagian integral dari alam semesta/makhluk Allah yang lain. Masing-masing memiliki ciri khas, sekaligus saling bergantung satu sama lain.
    Dia menciptakan manusia, (QS. 55:3)

  2. Manusia berasal dari tanah (3:59, 15:28. 33) dan mendapat tiupan roh (dari) Allah (15:39)
    Sebagai ciptaan Allah manusia berasal dari dua unsur, yaitu unsur tanah --bagian dari alam yang rendah--, dan ruh Allah, yang suci dan tinggi.
    Dan (ingatlah), ketika Rabbmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. (QS. 15:28)
    Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadianya, dan telah meniupkan ke dalamnya ruh (ciptaan)-Ku, maka tunduk kamu kepadanya dengan bersujud . (QS. 15:29)

  3. Struktur manusia
    Sehubungan dengan asal manusia, maka manusia terdiri dari 2 unsur :
    - Jasmani, yang berasal dari tanah. Merupakan bagian alam yang nyata
    - Ruhani, yang berasal dari ruh Allah. Merupakan bagian dari alam ghaib (17:85)
    Jadi dalam diri manusia, terdapat dua alam sekaligus yaitu alam nyata (jasmani) yang tunduk kepada hukum-hukum materi, seperti fisika, kimia, dan alam ghaib (ruhani) yang memiliki kecenderungan sendiri. Keduanya berbeda tetapi tidak bisa dipisahkan dan saling memperngaruhi.
    Jika unsur tanah mendominasi manusia, maka manusia cenderung menjadi makhluk biologis saja, sebagaimana hewan. Bahkan Allah menyebut bisa lebih buruk dari hewan.
    Mereka itu tidak lain, hanyalah seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat jalannya dari binatang ternak itu). (25 : 44)
    Sebaliknya jika unsur ruhani yang mengendalikan, ia bisa menjadi makhluk yang paling baik.(98:7)

  4. Keistimewaan Manusia
    Sebagai bagian dari alam, manusia memiliki keistimewaan/ciri khas dibanding lainnya, antara lain :
    - Merupakan makhluk yang mulia (17:70), bahkan malaikat disusuh bersujud kepada Adam (manusia) (2:34)
    - Memiliki bentuk terbaik (94:4)
    - memiliki akal/ilmu (2:31)

  5. Tugas dan Peran Manusia
    Manusia hidup untuk mengemban amanah yang berat yang hanya dibebankan kepada manusia (33:172).
    Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh, (QS. 33:72)

    Amanat itu adalah tugas dan peran sebagai :
    - Abdullah (Hamba Allah) :
    yaitu tugas untuk menyembah/ beribadah kepada Allah SWT (51:59), secara suka rela.
    - Khalifatullah fil Ardh (wakil Allah di dunia) (2:30)
    yaitu peran untuk memakmurkan, dan mengatur kehidupan dunia sesuai petunjuk Allah SWT

  6. Tujuan hidup
    Tugas dan peran di atas dijalankan dalam rangka mencari ridha Allah. (QS. 2:207). Dengan demikian tujuan hidup manusia yang sesungguhnya adalah mardhatillah (keridhaan Allah)
    Dan di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya karena mencari keridhaan Allah;
    dan Allah Maha Penyantun kepada hamba-hamba-Nya. (QS. 2:207)

  7. Bekal dan potensi manusia
    Dalam menjalankan tugas dan perannya manusia memperoleh bekal, antara lain:
    - fisik yang sempurna (94:4)
    - indera (16:78)
    - fuad/hati (16:36) Tentang Hati manusia
    - ilmu dan akal (21:30)
    - Agama ( 3:164, 4:165) (keterangan bawah)
    Selain itu manusia memiliki potensi/sifat positif, antara lain :
    - hanif (cenderung kepada kebenaran) (30:30)
    Di luar manusia, juga mendapat dukungan berupa :
    - ditundukannya alam bagi manusia, doktrin ini sering disebut taskhir, yang menjadikan manusia memahami dan menaklukkan alam
    - doa dan bisikan malaikat, untuk teguh dalam kebenaran (41:30-31, HR Tirmidzi ttg. bisikan malaikat dan setan)

  8. Halangan dan Godaan Manusia
    Selain bekal dan potensi yang mendukung manusia dalam hidup, juga terdapat halangan dan potensi negatif, yang bersifat menjauhkan atau melalaikan manusia, di antaranya :
    - hawa (nafsu rendah) : adalah nafsu yang cenderung kepada kejelekan (12: 53)
    karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Rabbku (12: 53)
    Terangkanlah kepadaku tentang orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai Ilah(tuhan)nya (25:43)
    - setan (2:36, 7:20-22)
    Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu. (QS. 2:208)
    - Ego negatif/sifat-sifat buruk diantaranya
    o tergesa-gesa ( 17:11)
    o suka membantah (18:59)
    o suka melampaui batas (10:12)
    o keluh kesah ( 70:20)
    o kikir (70:19)
    o suka ingkar ( 100:6)
    o merasa cukup (96:7)
    o susah payah (90:4) dan lemah ( 4:28)
    (Cara-cara menghilangkan sifat-sifat di atas adalah dengan ibadah yang khusu': shalat, sedekah, dll. )

  9. Petunjuk Hidup Manusia : Islam
    Islam sebagai agama yang diturunkan oleh Allah SWT, adalah merupakan petunjuk hidup yang paripurna, dan terang benderang (4:174), yang berisi kebenaran dan keadilan(6:116), yang akan mengeluarkan manusia dari kegelapan kepada cahaya (14:1). Agar bisa menjalani hidup dengan baik, manusia harus mengikuti petunjuk agama.
    - agama membimbing manusia ke tujuan hidup yang benar
    - agama melindungi manusia dari sifat-sifat buruk, tarikan hawa nafsu, godaan setan,
    yang hendak menjauhkan manusia dari tujuan hidup yang sebenarnya
    - agama membimbing potensi manusia (indera, hati, akal, fitrah) agar digunakan secara optimal, dan benar

    Adapun orang-orang yang beriman kepada Allah dan berpegang teguh kepada (agama)-Nya,
    niscaya Allah akan memasukkan mereka ke dalam rahmat yang besar dari-Nya (surga)
    dan limpahan karunia-Nya. Dan menunjuki mereka kepada jalan yang lurus (untuk sampai) kepada-Nya.
    (QS. 4:175)

  10. Macam-macam Jalan Hidup Manusia
    Dalam menjalani kehidupan ini, manusia diberi dua jalan (90:10), yaitu keimanan (ketaqwaan) dan kekufuran (91:8-10). Manusia diberi kebebasan untuk memilih, atas jalan yang terang dan jelas itu (2:256)

    Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan . (QS. 90:10),
    maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketaqwaan,
    sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu,
    dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya. (QS. 91:8-10)

    Jalan Keimanan, adalah jalan mengikuti Allah, Rasul, dan orang orang yang mengikutinya. Mereka itulah orang yang diberi nikmat oleh Allah (4:69)
    Dan barangsiapa yang menta'ati Allah dan Rasul(Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang
    yang dianugerahi ni'mat oleh Allah, yaitu: Nabi, para shiddiqqiin , orang-orang yang mati syahid
    dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya. (QS. 4:69)

    Jalan kekufuran, adalah jalan menjauhi Allah, mengikuti jalan-jalan setan dan orang-orang yang mengikutinya.
    Sesungguhnya Kami telah menjadikan syaitan-syaitan itu pemimpin-pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman. (QS. 7:27)

    Yang demikian adaah karena sesungguhnya orang-orang kafir mengikuti yang batil
    dan sesungguhnya orang-orang yang beriman mengikuti yang benar dari Rabb mereka.
    Demikianlah Allah membuat untuk menusia perbandingan-perbandingan bagi mereka. (QS. 47:3)

    Tentang iman, kafir dan munafik (menyusul)

  11. Akhir Perjalanan Hidup Manusia
    Setelah menjalani hidup di dunia, manusia seluruhnya (bahkan seluruh alam) akan kembali kepada Allah SWT. Allah adalah akhir perjalanan hidup manusia
    dan Dia-lah yang menciptakan kamu pada kali yang pertama dan hanya kepada-Nyalah kamu dikembalikan". (QS. 41:21)

    Jika telah menjalankan hidup dengan benar, membawa bekal yang baik, akan menghadap dengan wajah berseri-seri. Jika sebaliknya akan menghadap dengan malu dan wajah yang hitam

    pada hari yang di waktu itu ada muka yang putih berseri, dan ada pula muka yang hitam muram.
    Adapun orang-orang yang hitam muram mukanya (kepada mereka dikatakan):
    "Kenapa kamu kafir sesudah kamu beriman Karena itu rasakanlah azab disebabkan kekafiranmu itu". (QS. 3:106)
    Adapun orang-orang yang putih berseri mukanya, maka mereka berada dalam rahmat Allah (surga);
    mereka kekal di dalamnya. (QS. 3:107)

Penutup
Jadi jawaban atas pertanyaan : dari mana, siapa, hendak kemana, dengan apa ? Jawabannya cuma satu : Allah SWT...
Kita berasal Allah, Sebagai ciptaan Allah, menjalankan amanah Allah, dan akan kembali kepada Allah, melalui (jalan yang ditunjukkan) Allah ..........

Muhasabah:

Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka), dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al-Kitab kepadanya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. Dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang fasik.

(QS. 57:16)

Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir.
Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah,
dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir,

kecuali orang-orang yang mengerjakan shalat,
yang mereka itu tetap mengerjakan shalatnya,
dan orang-orang yang dalam hartanya tersedia bagian tertentu,
bagi orang (miskin) yang meminta dan
orang yang tidak mempunyai apa-apa (yang tidak mau meminta),

dan orang-orang yang mempercayai hari pembalasan, )
dan orang-orang yang takut terhadap azab Rabb nya.
Karena sesungguhnya azab Rabb mereka
tidak dapat orang merasa aman (dari kedatangannya).

Dan orang-orang yang memelihara kemaluannya,
kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak-budak yang mereka miliki
maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tidak tercela.

Barangsiapa mencari yang dibalik itu
, maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas.

Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya.
Dan orang-orang yang memberikan kesaksiannya.)
Dan orang-orang yang memelihara shalatnya. (
Mereka itu (kekal) di surga lagi dimuliakan.

(QS. 70:20-35)

No comments: