Monday, October 27, 2008

Jika ditanya kepada mereka tentang bid'ah

Mereka akan mengatakan kesemua bid'ah itu sesat sesuai dengan Hadith dibawah:

(كُلُّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ)

"Setiap yang bid'ah itu sesat".



Ditanya lagi kepada mereka

Bagaimana dengan perbuatan sahabah yang tidak pernah ditunjukkan oleh Rasulullah (SAW)
adakah mereka juga golongan yang membuat bid'ah? Diantara perbuatan yang dilakukan ialah:

1. Apa yang dilakukan oleh Sayyidina Umar ibn Khattab ketika mengumpulkan semua umat Islam untuk mendirikan shalat tarawih berjamaah.

2. Pembukuan Al-Qur’an pada masa Sayyidina Abu Bakar ash-Shiddiq atas usul Sayyidina Umar ibn Khattab yang kisahnya sangat terkenal.

3. Sayyidina Utsman ibn Affan menambah adzan untuk hari Jumat menjadi dua kali. Imam Bukhari meriwatkan kisah tersebut dalam kitab Shahih-­nya bahwa penambahan adzan tersebut karena umat Islam semakin banyak

4. Sayyidina Utsman juga memerintahkan untuk mengumandangkan iqamat di atas az-Zawra’, yaitu sebuah bangunan yang berada di pasar Madinah.



Mereka katakan:

Nabi Muhammad SAW bersabda :

"Maksudnya Sahabat-sahabatku umpama bintang di langit." (Hadith sahih Riwayat al-Bukhari)

Rasulullah s.a.w. juga pernah bersabda:
"Hendaknya kalian mengikuti sunnahku dan sunnah Khulafaurrashiidn setelahku" (H.R. Ibnu Majah dll.) .

Rasulullah s.a.w. juga pernah bersabda:
"Ikutilah dua orang setelahku, yaitu ABu Bakar dan Umar". (H.R. Tirmidzi dll)


Lantas bagaimana dengan tabi'i?

Pembuatan titik-titik dalam (huruf-huruf) al Qur’an oleh Yahya bin Ya’mur, salah seorang tabi’i yang agung. Beliau adalah seorang yang alim dan bertaqwa,perbuatan beliau ini disepakati oleh para ulama dari ahli hadits dan ulama lainnya, mereka menganggap baik hal ini sekalipun Mushhaf tersebut tidak memakai titik saat Rasulullah mengajarkannya kepada para penulis wahyunya. Begitu pula Utsman ibn ‘Affan ketika menyalin mushhaf yang lima atau enam tidak dengan titik-titik (pada huruf–hurufnya), dan dari saat itulah semua orang Islam hinggga kini selalu memakai titik dalam penulisan huruf-huruf al Qur’an. Apakah hal ini harus dikatakan bid’ah sesat sebab Rasul tidak pernah melakukannya?. Jika masalahnya demikian maka hendaklah mereka meninggalkan mushhaf-mushhaf tersebut dan menghilangkan titik-titiknya hingga seperti pada masa Utsman. Abu Bakr ibn Abi Dawud, penulis kitab Sunan, dalam karyanya kitab al-mashahif berkata: orang yang pertama kali membuat titik dalam mushhaf adalah Yahya bin Ya’mur, salah seorang ulama dari kalangan tabi’in yang mengambil riwayat dari sahabat Abdullah ibn Umar dan lainya.

No comments: